Kuliah Umum oleh Dr. Ma’ruf Cahyono S.H., M.H., Sekretaris Jenderal MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Keluarga Alumni Unsoed dengan tema “Nilai-Nilai Kebangsaan” dalam Sidang Terbuka Senat Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023 Universitas Jenderal Soedirman. Acara bertempat di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Senin (08/8).

Dalam sambutannya bapak Ma’ruf yang pertama mengucapkan selamat atas terpilihnya adik-adik di Universitas Jenderal Soedirman, yang kedua mengatakan bahwa adik-adik adalah pribadi yang terpilih karena di pundak saudara sudah melekat pribadi sebagai pendukung dan pengemban Ideologi Negara, Pancasila, dan sebagai Patriot Indonesia sesuai dengan ikrar mahasiswa yang telah dibacakan, yang ketiga yaitu saudara sudah menyandang gelar sebagai mahasiswa yang telah berada dalam era yang tidak pernah dialami sesuai dengan kondisi perjuangan, dan tantangan para pendahulu.

“Sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Rektor yaitu, hari-hari ini kita sedang hidup berada dalam ketidakpastian, serba membingungkan, serba cepat perubahannya, dan kompleks lingkungan, semua hal yang dihadapi di sekitar kita membuat kita menjadi pribadi-pribadi terpilih yang mampu berada dalam pusaran ketidakpastian itu. Untuk itu sebagai pengingat dalam diri kita yaitu sebagai penerus Panglima Besar Jenderal Soedirman harus memiliki nilai-nilai juang perjuangan dari Panglima besar Jenderal Soedirman dan memiliki Nilai-Nilai Kebangsaan” ujar Pak Ma’ruf.

Titik tumpu nilai kebangsaan antara lain: nilai religiusitas, bahwa setiap kita sebagai makhluk tuhan dan makhluk sosial melaksanakan kegiatan sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Nilai humanism, humanisme di Indonesia adalah adil dan beradab, memanusiakan manusia, karena satu individu saling bergantung dengan individu lain. Humanisme harus menjadi icon terdepan untuk membangun sinergi, kolaborasi, kerjasama, komunikasi, untuk mewujudkan mimpi di masa yang akan datang. Gotong royong dan persatuan, saudara harus membangun jiwa nasionalisme diatas nilai individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk monopluralisme yang harus berada di tengah perbedaan.

Jati diri bangsa Indonesia merupakan kesepakatan bersama bangsa tentang masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Jati diri bangsa harus mengalami proses pembinaan melalui pendidikan demi terbentuknya solidaritas dan perbaikan nasib di masa depan.

“Saudara kelak akan memasuki dunia berbeda, tanggung jawab dan profesi berbeda saya memiliki harapan bahwa Nilai-Nilai Kebangsaan, Jati Diri Bangsa, dan Ideologi Pancasila juga akan menjadi titik temu atas permasalahan yang saudara hadapi” ujar Pak Ma’ruf.

“Bangsa Indonesia dan masyarakat menunggu saudara sesuai dengan kampus yang memiliki orientasi pedesaan. Saudara harus memulai membawa diri masuk dalam sebuah entitas pedesaan agar mampu belajar dengan kecerdasan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global” pungkasnya.

 

Salam Kompak, Semangat, Hebat.

#KAUNSOED #alumniunsoed #unsoed