Sejak ditetapkannya Coronavirus Desease (Covid-19) menjadi pandemi, banyak orang yang terdampak baik dari segi ekonomi dan lainnya. Barang yang menjadi sangat sulit untuk dicari dan harganya melambung tinggi yaitu hand sanitizer. Tidak dipungkiri bahwa hand sanitizer merupakan salah satu barang yang dibutuhkan pada masa pandemi seperti sekarang. Namun, banyaknya orang yang mencari dan bahkan terdapat oknum-oknum yang “menimbun” hand sanitizer, membuat barang tersebut cukup langka di pasaran.
Di masa yang cukup mengkhawatirkan ini, pemerintah telah memberikan himbauan-himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satu yang ditekankan yakni pentingnya menjaga kebersihan. Banyak cara untuk menjaga kebersihan salah satunya dengan mencuci tangan. Sabun menjadi salah satu opsi untuk mencuci tangan karena mudah dicari dan dibeli di swalayan atau toko kecil sekalipun. Tentunya kita sudah mengetahui bahwa dengan mencuci tangan memakai sabun, lebih efektif dan hemat. Opsi mencuci tangan dengan sabun mudah dilakukan jika seseorang ada di rumah atau ada tempat yang menyediakan khusus. Namun, ada opsi lain yaitu memakai hand sanitizer khususnya untuk yang beraktivitas di luar ruangan dan jauh dari sumber air untuk cuci tangan.
Sudah sekitar satu bulan, para pengurus KAUNSOED melakukan aksi peduli terhadap adanya COVID-19. Inisiatif dari Pengurus Pusat KAUNSOED untuk menggalang dana dan sekaligus memprosesnya untuk kemudian dijadikan sebagai bantuan yang nyata. Diawali dengan pemberian bantuan gliserol dan alkohol kepada BPBD Banyumas untuk pembuatan hand sanitizer. Korlap KAUNSOED di Purwokerto – Bapak Heri Kristanto menyerahkan bantuan tersebut ke BPBD Banyumas. Tidak hanya memberikan bantuan gliserol dan alkohol saja, namun alumni dari fakultas Teknik berinisiatif untuk membuat torn cuci tangan. Tentunya pembuatannya pun diprakarsai oleh korlap Purwokerto Bapak Heri K. Penyaluran torn cuci tangan di antaranya untuk ditempatkan di Pasar Wage Purwokerto dan Pasar Karanglewas. Selain itu, pemberian bantuan lainnya yaitu berupa box chamber yang diberikan ke RS Islam Purwokeerto. Langkah lanjutan yaitu dengan adanya bantuan botol hand sanitizer dan hand sanitizer dalam jumlah yang cukup banyak dari Ketum KAUNSOED lama (Bapak Haiban Hadjid), maka Bapak Heri sebagai koordinator mulai memetakan dan menghubungi pihak-pihak yang memang membutuhkan hand sanitizer.
Pemberian bantuan hand sanitizer dilaksanakan pada (7/4). Sebanyak 722 botol hand sanitizer diserahkan ke Bidan Desa (361 botol) dan ke Babinsa (361 botol). Penyaluran ke Bidan Desa di seluruh Kabupaten Banyumas dibantu oleh Babinsa. Penyaluran secara langsung terlaksana dengan baik selama 2 hari. Dilanjutkan dengan bantuan box chamber dan APD (Hazmat Suit) tahap 1 untuk fasilitas tim medis se-Kabupaten Banyumas melalui Ketua IDI Banyumas (dokter Noegroho). (id/1)